Wednesday, October 13, 2010

Dia kah GADISKU

ak tol2 "jatuh tduduk" depan gadis ini~
walaupn dier cerita kisah silam nyer yg suram kelam~

xsmpai sebulan ak kenal dier~
dgn "pdedahan berani~buka pekung didada" yg dbuat~
ak lebih mhargai hidup ak~

ssungguhnya masih ad pintu taubat utkmu~
skang dier mbina hidup dier dari sebuah 'harapan palsu'
dijanjikan bulan bintang~
tp akhirnye tbuang~

tp sape ak tuk menilai~
katanya "saya ingin berubah ke arah kebaikan"



semalaman ak xtdo memikirkan perkara ini~

ak teringat akan satu kisah yg pernah ak baca dulu~
ak selongkar pc ak pada pukul 3am~
ak hayati~

demikian kisahnya----------->

Kisah Zun-Nun Al-Misri, Seorang Sufi

Beberapa waktu yang lalu, di Mesir hidup seorang sufi yang masyhur bernama Zun-Nun. Seorang pemuda mendatanginya dan bertanya : "Tuan, saya belum faham mengapa orang seperti anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di zaman yang ini berpakaian baik amat perlu, bukan hanya untuk penampilan namun juga untuk tujuan banyak hal lain."

Sang sufi hanya tersenyum, ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata : "Sahabat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Cubalah, bolehkah kamu menjualnya seharga satu keping emas".


Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi mer
asa ragu dan berkata : "Satu keping emas ? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu". "Cubalah dulu sahabat muda. Siapa tahu kamu berhasil", jawab Zun-Nun. Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak.

Ia kembali kepada Zun-Nun dan memberitahunya : "Tuan, tak seorang pun yang berani menawar lebih dari satu keping perak".
Sambil tetap tersenyum arif Zun-Nun berkata : "Sekarang pergilah kamu ke tokoh emas di belakang jalan ini. Cuba perlihatkan kepada pemilik tokoh atau tukang emas di sana. Jangan buka harga. Dengarkan saja, bagaimana ia memberikan penilaian".

Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian memberitahu : "Tuan, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar".


Zun-Nun tersenyum simpul sambil berkata : "Itulah jawapan atas pertanyaanmu tadi sahabat muda. Seseorang tak boleh dinilai dari pakaiannya. Hanya "para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar" yang menilai demikian.
Namun tidak bagi "pedagang emas". Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya dapat dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa.

Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu perlu proses dan masa, wahai sahabat mudaku. Kita tak dapat menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas.
Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas."


ends~

Tuesday, October 12, 2010

Menyambut hari kelahiran Mimi Marsha kesayangan kami~
walaupn majlisnye lewat sebulan

bDay gurls~

Shocked enuff aite~

she got e~

zoul(tgh2) yg jarang dijumpai

bgamba knangan ala2 ~ cekonon cekedauttt

ahakss masing2 ngan aset memasing (jame jek sbnarnye hiihi)

kenyang molek~

Fazy Sahir n me (gamba bikin org panas)

sronok berdamping dgnmu~teman

Pok hayam n mok hayam~

Jamie n udang~

ahaksss gamba terbaek ever~ gadyss n lorong!!!

sekian~gamba jek malas nk tulis2!!!

Monday, October 4, 2010


geng2 utusan~


k-rie, jijah, una n dida @ my house



mimss, hudsss n jamie @ mimss house


one big famili

depan umah emiro sasuke



umah azim



kemss n hudsss



mek hayam n me



Saturday, October 2, 2010

Aku pembenci tegar~



ak mulakan dengan maaf~
maaf kerana membenci~
tak sdikit ak benci ko tp byk~
ak benci org bpura2~


ak boleh blembut hati~
tp bukan utkmu~
ak boleh memaafkan~
tp juga bukan utk kamu~


kenapa?kenapa?kenapa?



ak serabut dgn hipokrit itu~
cakap mu x berbelit~
kamu bckp lembut2~
teratur penuh cermat~

dibelakangnya ad agenda jahat~


kamu bukan keling mabok todi biasa~
tp kamu mmg tipikal yahudi~
kamu mmg bijak~
bijak yang amat~

maaf!!!
tp ini bukan tuk kamu~
krn ak pembenci tegar~
sekali ak benci~
seribu tahun berbaki
!!

ends//